OptimisIndo.com – Polda Jawa Tengah mengerahkan sebanyak 354 personel dari jajaran Polda Jateng dan Polrestabes Semarang untuk mengamankan Deklarasi Kampanye Damai Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2024.
Pengamanan yang dilakukan pada Selasa pagi, 24 September 2024 ini bertujuan memastikan proses demokrasi berjalan tertib dan aman.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, , S.H., S.IK. M.H. turut hadir dalam acara tersebut bersama pejabat utama (PJU) Polda Jateng, Forkopimda, serta kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur: Andika Perkasa-Hendi Prihadi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Salah satu momen penting dalam deklarasi ini adalah penandatanganan dokumen kesepakatan kampanye damai yang menegaskan komitmen bersama untuk menjalankan Pilkada sesuai asas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil (Luber Jurdil).
Deklarasi ini juga menjadi ajang bagi kedua pasangan calon untuk berkomitmen melaksanakan kampanye yang aman, damai, tertib, dan bebas dari hoaks, politik SARA, maupun politik uang.
Semua pihak sepakat menjalankan kampanye sesuai aturan hukum yang berlaku, sehingga diharapkan pemilihan pada 27 November mendatang dapat berjalan lancar dengan partisipasi 28,4 juta pemilih tetap di Jawa Tengah.
Ketua KPU Jawa Tengah, Handi Tri Ujiono, menegaskan pentingnya deklarasi ini sebagai langkah strategis untuk memastikan Pilkada berlangsung damai dan aman.
Menurutnya, seluruh elemen masyarakat dan pihak terkait harus menyatukan tekad agar Pilgub Jateng 2024 berjalan sesuai dengan prinsip Luber Jurdil dan penuh integritas.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menekankan bahwa pengamanan ini adalah bukti komitmen Polri dalam menjaga kelancaran jalannya Pilkada.
Selain menempatkan personel di lokasi KPU, berbagai satuan tugas seperti satgas deteksi dan satgas Banops juga diterjunkan melalui operasi Ops Mantap Praja Candi 2024.
Polri berharap masyarakat Jawa Tengah ikut berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama Pilkada berlangsung. Pihaknya menghimbau agar warga menghormati perbedaan pilihan dan menghindari provokasi demi terciptanya Pilgub yang damai dan bermartabat.
Baca Juga: Meski Prospek Bisnis Cerah, Jokowi Akui Tantangan Membangun IKN Tak Mudah
