OptimisIndo.com – Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, menyatakan komitmennya untuk menggratiskan layanan transportasi umum di Jakarta bagi 15 golongan pekerja jika terpilih.
Ia berjanji akan memperjuangkan kerja sama dengan pemerintah pusat agar moda transportasi seperti LRT dan MRT dapat digunakan secara gratis oleh kelompok-kelompok pekerja tersebut.
Dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, Pramono menegaskan bahwa jika diberi mandat sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia akan memperluas fasilitas gratis yang sudah ada.
Ia berencana untuk memberikan layanan gratis tidak hanya di bus Transjakarta, tetapi juga di LRT dan MRT Jakarta. “Kelompok pekerja ini harus dibebaskan dari biaya transportasi umum,” kata Pramono.
Pramono juga menyebut bahwa 15 golongan pekerja yang saat ini sudah menerima layanan gratis Transjakarta akan mendapatkan hak yang sama di moda transportasi lain seperti LRT dan MRT.
Kelompok ini termasuk pegawai pemerintah, pemilik Kartu Jakarta Pintar (KJP), dan pekerja swasta dengan penghasilan setara Upah Minimum Provinsi (UMP).
Tidak hanya itu, Pramono menekankan bahwa ia akan terus memperjuangkan aksesibilitas yang lebih luas bagi berbagai kalangan pekerja.
“Gratis untuk LRT dan MRT, bukan hanya busway!” tegasnya seperti dikutip dari Antara, Senin (30/09).
Hal ini menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan akses transportasi publik bagi kelompok masyarakat yang membutuhkan.
Saat ini, berdasarkan data dari laman Smartcity Jakarta, 15 golongan pekerja yang sudah mendapatkan layanan gratis Transjakarta mencakup Pegawai Negeri Sipil Pemprov DKI Jakarta, tenaga kontrak, penerima KJP, hingga anggota TNI/Polri.
Pramono ingin memperluas cakupan layanan gratis tersebut hingga ke moda transportasi yang lebih modern seperti LRT dan MRT.
Dalam Pilkada DKI Jakarta yang akan datang, Pramono Anung maju bersama Rano Karno sebagai pasangan calon (Pram-Doel).
Mereka akan bersaing dengan dua pasangan calon lainnya, yaitu Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dan pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun).
Baca Juga: Meski Prospek Bisnis Cerah, Jokowi Akui Tantangan Membangun IKN Tak Mudah