OptimisIndo.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan rencana peningkatan kerja sama antara Indonesia dan China dalam sektor transisi energi, industri, serta ekspor durian.
Potensi kerja sama ini dibahas dalam pertemuannya dengan Chairman of National Development and Reform Commission (NDRC) Zheng Shanjie di Beijing, China, pada Rabu (12/06).
Dalam keterangan resminya di Jakarta, Luhut menjelaskan harapannya agar NDRC mendukung proyek pengembangan baterai di kawasan industri Buli, Maluku Utara.
“Saya berharap NDRC dapat mendukung kerja sama antara CBL (joint venture CATL, Brunp, dan Lygend) dan IBC (Indonesia Battery Corporation) untuk produksi proyek battery materials dan proyek battery recycling di kawasan industri Buli, Maluku Utara,” ujar Luhut seperti dikutip dari Antara, Kamis (13/06).
Selain itu, Luhut juga menyampaikan keinginan Indonesia untuk mendapatkan dukungan dalam pengembangan kawasan industri di Kalimantan Utara (Kaltara).
Kawasan ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan yang signifikan dan menjadi model kerja sama bagi negara berkembang.
“Kami sudah menyesuaikan peraturan untuk memastikan keamanan jaminan bahan baku untuk proyek petrokimia di kawasan industri tersebut. Saya berharap Pak Zheng dapat mendukung implementasi kawasan industri Kaltara ini,” tambah Luhut.
Dalam keterangannya, ia juga menekankan dukungan bagi investor Tiongkok yang berencana membangun pabrik kaca di Indonesia, termasuk di Kaltara.
Di sektor pertanian, Menko Luhut menjelaskan rencana pertemuan dengan General Administration of Customs China (GACC) untuk mendorong impor durian dari Indonesia. Potensi penjualan durian Indonesia dinilai cukup besar, sehingga upaya ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor durian ke China.
Selain itu, pada sela-sela World Water Forum ke-10 yang berlangsung pada 20 Mei di Bali, telah ditandatangani Letter of Intent (LoI) Global Blended Finance Alliance (GBFA). LoI ini diharapkan mendukung kerja sama keuangan blended finance antara Indonesia dan China di berbagai sektor.
Dengan langkah-langkah ini, Menko Luhut berharap dapat memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan China, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara melalui proyek-proyek strategis dan inovatif.
Potensi kerja sama yang luas ini diharapkan membawa manfaat berkelanjutan bagi kedua negara dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.
Baca Juga: Kemnaker Nilai UU KIA Mampu Kuatkan Ketentuan yang Diatur dalam UU Ketenagakerjaan