Sikka – Kapal Patroli Polairud di Sikka menjadi contoh nyata dari upaya penjagaan kelestarian laut yang tidak hanya vital bagi industri maritim lokal tapi juga sebagai simbol dari semangat kemerdekaan. Tribratanews. polri. go. id – Serang melaporkan bahwa dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, personel Patroli Polairud di Sikka bersinergi dengan Instansi Maritim Sikka untuk mengadakan kegiatan Bersih Laut dan pembagian Bendera Merah Putih kepada warga pesisir dan perahu nelayan di pesisir Wuring, Desa Wolomarang, pada Minggu (11/8/24).
Personel Kapal Patroli Ditpolairud Polda NTT di Sikka terlibat langsung dalam aksi Bersih Laut yang disertai pemasangan Bendera Merah Putih di rumah warga pesisir serta perahu motor nelayan, sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan laut dan menumbuhkan rasa nasionalisme. Sekaligus, masyarakat diberikan pengertian tentang kewajiban pengibaran Bendera Merah Putih sebagai simbol cinta dan bangga kepada NKRI. “Kami berharap melalui pembagian Bendera Merah Putih ini, masyarakat dapat lebih merasakan semangat HUT ke-79 Kemerdekaan RI dan terus menjaga persatuan serta kesatuan bangsa,” ujar Kombes Irwan Deffi Nasution, Direktur Polairud Polda NTT.
Penegakan hukum laut dan keselamatan pelayaran di Sikka diperkuat melalui kegiatan penyebarluasan stiker informasi dan sosialisasi Undang-Undang Pelayaran Nomor 17 Tahun 2008 selama patroli oleh personel Marnit Polairud di Labuan Bajo dan Kupang. Edukasi terkait kelengkapan dokumen pelayaran juga menjadi fokus guna memastikan kendali atas aktivitas polisi air dan penegakan aturan maritim.
Di sisi lain, program konservasi laut NTT mendapatkan dukungan melalui patroli terpadu dikawal oleh BBKSDA NTT bersama TNI dan POLRI yang berlangsung di kawasan konservasi Teluk Maumere. “Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya rutin dalam menjaga kelestarian kawasan konservasi serta memastikan batas-batas kawasan tetap terjaga dengan baik,” lapor Tribratanewssikka. com-Maumere. Patroli ini melibatkan pegawai BBKSDA NTT, dua personel dari Polsek Alok, Sat Pol Air Polres Sikka, serta dua personel TNI.
Keselarasan antara kelestarian lingkungan maritim dan semangat kemerdekaan terangkai melalui program konservasi laut, upaya perlindungan lingkungan maritim, dan sinergi masyarakat pesisir. Pembagian bendera merah putih serta imbauan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan menandakan komitmen Polairud dalam menjaga laut yang sehat dan aman untuk generasi mendatang, sekaligus merayakan dan memupuk rasa patriotisme bangsa.
Sebagai negara maritim, keberadaan Kapal Patroli Polairud di Sikka serta aksi-aksi spesifik yang dilakukan oleh POLAIRUD Polda NTT merupakan wujud tanggung jawab bersama dalam menjaga wilayah perairan, sembari menyemarakkan nilai-nilai kemerdekaan Indonesia yang menjadi pondasi bangsa.