Optimisindo.com – Profesor Rizal M. Damanik, Ketua Departemen Gizi Masyarakat di Institut Pertanian Bogor (IPB), menyatakan bahwa kampung keluarga berkualitas (KB) memiliki peran penting dalam mengukuhkan citra Indonesia di tingkat internasional, sebagai bukti keberhasilan dalam bidang kependudukan.
Dalam wawancara di Jakarta pada hari Senin, mantan Deputi bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini menekankan perlunya inovasi dalam memperkenalkan program kependudukan di Indonesia. Salah satu upaya yang diusulkan adalah melalui dialog bersama duta besar atau Ambassador’s Talk.
“Saya saat menjadi deputi ingin membiasakan telinga orang-orang BKKBN dengan bahasa Inggris, jadi program Ambassador’s Talk ini kita lakukan secara konsisten, kemudian setelah para duta besar itu menjadi narasumber, kita ajaklah mereka berkeliling ke kampung KB,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa program Ambassador’s Talk telah mengundang beberapa duta besar, termasuk perwakilan dari Belanda dan Australia.
“Kita setiap bulan mengadakan program Ambassador’s Talk, kita undang duta-duta besar Australia sebagai pembicara di Indonesia, begitu juga sebaliknya, duta besar Indonesia yang ada di Australia juga berbicara,” ujar dia.
“Duta besar Belanda juga kita undang, Belanda ini kan terkenal sebagai negara yang seks bebas, jadi kita fokuskan ke situ, maksudnya seks bebas itu bagaimana, kesehatan reproduksi di sana bagaimana,” imbuhnya.
Ia mencatat bahwa setiap tahun, setidaknya 12 negara diundang untuk berpartisipasi dalam BKKBN 12 guna membahas isu-isu seputar kesehatan reproduksi dan berbagai topik terkait keluarga.
Baca Juga : Selamat Hari Ibu! Ini Daftar Ucapakan Hari Ibu Islami Penuh Doa dan Harapan
“Lembaga-lembaga donor pun akhirnya datang, karena yang penting tujuan saya itu supaya dunia kenal dengan BKKBN sehingga jaringannya terbuka lebar. Kemudian di tahun berikutnya, saya undang lah mereka (duta besar) atau jajarannya ke kampung KB,” tuturnya.
Delegasi internasional yang berkunjung ke Indonesia kemudian berbagi informasi tentang kemajuan di bidang kesehatan reproduksi yang telah dilakukan di negara ini, seperti melalui penggunaan aplikasi elektronik seperti Siap Nikah dan Siap Hamil (Elsimil), program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Bina Keluarga Remaja (BKR).
“Mereka kita ajak ke sini, dan mereka mau juga pakai duit mereka, kami bantu bagaimana agar mereka bisa menyerap anggarannya. Target saya itu untuk mencapai UN Population Award, jadi kita memang benar punya program banyak, tidak hoaks,” paparnya.
Selain sebagai forum untuk bertukar informasi tentang kesehatan reproduksi dan program kependudukan, menurutnya, kampung KB juga memiliki potensi untuk menjadi daya tarik pariwisata Indonesia di mata dunia.
“Efek sampingnya luar biasa, saya bawa orang-orang Eropa ke Sulawesi dalam perjalanan menuju kampung KB, di jalan minta berhenti untuk foto-foto, sampai di kampung KB pun mereka senang. Inilah yang membuat Indonesia itu dikenal, dan alhamdulillah di tahun 2022, 33 tahun setelah tahun 1990, Indonesia berhasil mendapatkan kembali UN Population Award, mengalahkan 95 negara lainnya,” ucap Rizal.
Baca Juga : Jokowi Pastikan BLT El Nino Sampai ke Tangan Masyarakat
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari optimisindo.com Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.