OptimisIndo.com – Presiden Prabowo Subianto berangkat menuju wilayah terdampak banjir di Pulau Sumatra pada Senin (1/12) pagi sebagai bentuk kehadiran negara dalam menghadapi bencana besar yang melanda beberapa provinsi. K
epala Negara bertolak dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 06.00 WIB dengan tujuan utama meninjau langsung penanganan banjir Sumatera Utara atau Sumut yang saat ini menjadi salah satu daerah dengan dampak terburuk.
Menurut keterangan resmi yang diterima pada Senin pagi, Presiden Prabowo dijadwalkan mendarat di Bandara Raja Sisingamangaraja XII, Tapanuli Utara.
Perjalanan ini dilakukan sebagai langkah cepat pemerintah untuk memastikan proses penanganan darurat berjalan efektif, terkoordinasi, dan sesuai standar mitigasi bencana yang berlaku. Kunjungan tersebut sekaligus menegaskan komitmen pemerintah dalam memprioritaskan keselamatan masyarakat di wilayah rawan bencana.
Selama berada di Sumut, Presiden akan memantau situasi lapangan, termasuk kondisi infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat banjir besar maupun longsor yang menyertainya. Ia juga akan meninjau titik-titik yang mengalami gangguan layanan dasar, seperti akses jalan, jembatan, hingga sarana kesehatan.
Dalam kunjungan ini, Presiden Prabowo memastikan bahwa pemerintah bergerak cepat. “Langkah-langkah darurat telah dilaksanakan sesuai standar penanganan bencana yang cepat, tepat, dan terkoordinasi,” demikian penjelasan yang disampaikan dalam keterangan resmi.
Selain penanganan awal, pemerintah mulai menyusun tahapan pemulihan pascabencana. Infrastruktur vital seperti jalan raya, jembatan, jaringan energi, telekomunikasi, serta layanan kesehatan menjadi fokus utama pemulihan.
Presiden sebelumnya juga telah menginstruksikan seluruh jajaran kementerian dan lembaga agar memperkuat koordinasi serta mempercepat distribusi bantuan, sehingga dampak bencana terhadap masyarakat bisa ditekan seminimal mungkin.
Pemerintah menegaskan bahwa seluruh proses tanggap darurat harus memberikan rasa aman kepada warga serta menunjukkan bahwa negara hadir dan bekerja. Dalam situasi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi, masyarakat diminta tetap siaga dan mengikuti instruksi petugas di lapangan.
Mendampingi Presiden dalam agenda peninjauan ini antara lain Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Keduanya turut memastikan koordinasi lintas kementerian berjalan lancar selama proses tanggap darurat di tiga provinsi yang terdampak banjir dan longsor.
Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Minggu (30/11), korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatera Utara telah mencapai 442 orang. Sementara 402 orang masih dinyatakan hilang, dan 646 mengalami luka-luka.
Dari total tersebut, Sumut menjadi wilayah dengan angka korban tertinggi, yakni 217 orang meninggal dunia dan 209 masih belum ditemukan. Adapun Sumatra Barat melaporkan 129 korban meninggal dan 118 hilang, sedangkan Aceh mencatat 96 korban jiwa serta 75 orang yang belum ditemukan.
Kunjungan Presiden Prabowo ke titik-titik terdampak banjir Sumatera Utara diharapkan mampu mempercepat koordinasi penanggulangan bencana serta memperjelas prioritas pemulihan di lapangan. Pemerintah menekankan bahwa keselamatan masyarakat tetap menjadi fokus utama dalam setiap langkah penanganan krisis ini.
