Optimis Indo
Beranda

Kinerja Operasi Zebra 2025 Hari Kedelapan Catat 642 Ribu Penindakan dan 1,5 Juta Edukasi Publik

operasi zebra 2025

OptimisIndo.com – Pelaksanaan Operasi Zebra 2025 pada Hari Kedelapan (17–24 November 2025) berjalan dengan stabil di seluruh wilayah Indonesia. Pola kegiatan harian menunjukkan bahwa jajaran mampu mempertahankan konsistensi sejak hari pertama hingga hari kedelapan. Kondisi ini menjadi bukti bahwa struktur operasi telah berjalan secara sistematis dan responsif terhadap dinamika masyarakat.

Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonogroho, S.H., M.Hum. menyampaikan bahwa H8 merupakan fase penting untuk menilai keandalan pola operasi menjelang pekan kedua. Beliau menegaskan bahwa seluruh satuan harus menjaga keakuratan pelaporan harian agar kebijakan dapat disesuaikan secara cepat. Setiap temuan lapangan pada H8 akan menjadi rujukan penting bagi penguatan strategi tahap berikutnya.

Beliau memberikan apresiasi terhadap jajaran yang mampu mempertahankan ritme kegiatan dengan kualitas profesional. Hasil ini menunjukkan kesiapan organisasi dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di tengah peningkatan aktivitas masyarakat.

Kegiatan pre-emtif H8 mencatat 162.046 kegiatan Binluh. Rinciannya terdiri dari 63.073 sambang komunitas, 52.237 sosialisasi sekolah/kampus, dan 46.736 sosialisasi perusahaan/pabrik. Angka ini menunjukkan interaksi intensif antara Polantas dan kelompok masyarakat strategis sehingga pesan keselamatan tersampaikan secara luas.

Penyebaran materi edukasi mencapai 1.510.648 kegiatan, meliputi 52.566 spanduk, 774.677 leaflet, 675.465 stiker, dan 7.940 billboard. Distribusi materi visual dalam skala besar ini memperkuat pesan Operasi Zebra di berbagai ruang publik. Dengan intensitas tersebut, pemahaman masyarakat terhadap aturan lalu lintas semakin meningkat.

Kakorlantas meminta wilayah untuk terus mempertahankan pola pembinaan ini. Beliau menilai bahwa frekuensi kegiatan pre-emtif yang tinggi memberikan pengaruh positif terhadap pola perilaku pengendara.

Data H8 mencatat 1.413.711 kegiatan preventif di seluruh Indonesia. Ramp check tercatat 34.087 kegiatan, sedangkan pengecekan kelengkapan kendaraan pada sekolah, kampus, dan perusahaan mencapai 59.912 kegiatan. Angka ini menunjukkan kuatnya koordinasi lintas sektor dalam mendukung keselamatan pengemudi dan kendaraan.

Jika dibandingkan dengan rekap kumulatif H1–H8 pada tabel, kegiatan penempatan personel di lokasi rawan mencapai 186.114 kegiatan harian dan secara total telah mencapai 210.406 kegiatan sepanjang operasi. Patroli dan pengawasan pada H8 tercatat 244.977 kegiatan, sedangkan total Turjawali mencapai 888.621 kegiatan, menjadikannya komponen terbesar dalam pengaturan lalu lintas.

Kakorlantas menegaskan bahwa setiap wilayah harus terus memperbarui pemetaan titik rawan setiap hari. Beliau menilai bahwa akurasi pemetaan lapangan menjadi faktor penting dalam memaksimalkan efektivitas kegiatan preventif.

Total penindakan H8 mencapai 642.865 perkara. ETLE statis mencatat 59.681 perkara, sedangkan ETLE mobile mencapai 55.382 perkara. Tilang manual berada pada angka 8.123 perkara, sesuai instruksi agar manual diterapkan hanya untuk pelanggaran tertentu. Teguran menjadi yang tertinggi, yaitu 519.679 kegiatan, sebagai wujud pendekatan humanis.

Data kumulatif H1–H8 menunjukkan pola yang sama, yaitu meningkatnya efektivitas penegakan melalui ETLE serta stabilnya teguran sebagai sarana edukasi langsung. Penurunan tilang manual pada tingkat nasional menjadi indikator keberhasilan transformasi penegakan berbasis teknologi.

Kakorlantas mengarahkan agar kualitas dokumentasi penindakan terus ditingkatkan. Beliau menilai bahwa akurasi dokumentasi sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap transparansi Polri.

Data H8 mencatat 846 kegiatan penertiban balap liar dengan total 602 kendaraan diamankan. Angka ini menunjukkan peningkatan aktivitas balap liar menjelang akhir pekan sehingga diperlukan pengawasan yang lebih intensif. Penertiban dilakukan melalui pemeriksaan kelengkapan kendaraan, identitas pengendara, hingga pendataan lokasi kumpul.

Kegiatan keselamatan pejalan kaki pada H8 mencapai 2.282 kegiatan. Kegiatan ini mencakup pengamanan penyeberangan, pengawasan zona sekolah, dan monitoring kawasan ramai. Hal ini menunjukkan perhatian besar terhadap kelompok rentan yang membutuhkan prioritas keselamatan.

Kakorlantas meminta seluruh wilayah meningkatkan patroli adaptif pada malam hari. Beliau juga mengarahkan agar deteksi dini informasi balap liar melalui media sosial diperkuat untuk mencegah terbentuknya titik kumpul baru.

Data laka H8 mencatat 1.539 kejadian dengan rincian 162 meninggal dunia, 278 luka berat, dan 2.001 luka ringan. Kerugian material mencapai Rp 2.998.870.211, menunjukkan dampak ekonomi signifikan akibat kecelakaan.

Pola laka H8 memperlihatkan peningkatan pada beberapa wilayah dengan intensitas mobilitas tinggi. Analisis waktu kejadian, lokasi, faktor pengemudi, dan kondisi jalan perlu diperkuat untuk menentukan langkah preventif pada pekan selanjutnya. Data kumulatif H1–H8 juga menunjukkan kecenderungan yang konsisten pada titik rawan yang membutuhkan rekayasa lalu lintas.

Kakorlantas menegaskan perlunya pembaruan daftar 10 titik rawan laka di setiap Polres. Beliau meminta agar tindakan cepat seperti pembatasan kecepatan, pemasangan rambu tambahan, dan peningkatan visibility petugas segera dilakukan.

Pantauan media H8 mencatat 1.029.390 publikasi, terdiri dari 81.753 media cetak, 128.743 media elektronik, 674.488 media sosial, dan 144.406 publikasi rawan laka/langgar. Volume ini menunjukkan tingginya perhatian publik terhadap Operasi Zebra.

Analisis percakapan publik memperlihatkan bahwa kata kunci dominan tetap seputar keselamatan, penegakan hukum, dan aktivitas patroli. Grafik diskusi publik menunjukkan sentimen stabil tanpa lonjakan negatif. Hal ini menjadi indikasi bahwa publik menilai operasi berjalan profesional.

Kakorlantas memberikan instruksi agar publikasi humanis diperkuat melalui dokumentasi lapangan, edukasi digital, dan laporan visual kegiatan. Beliau menilai bahwa komunikasi publik yang efektif dapat menjaga stabilitas dukungan masyarakat.

Arahan tindak lanjut H8 menekankan lima langkah utama: memperkuat pembinaan masyarakat melalui edukasi, meningkatkan efektivitas pencegahan di titik rawan, mengoptimalkan ETLE sebagai instrumen penegakan objektif, meningkatkan patroli adaptif malam hari, serta memperkuat publikasi lapangan agar perkembangan operasi tersampaikan dengan jelas.

Kakorlantas menegaskan bahwa seluruh Polda harus mengimplementasikan arahan tersebut secara konsisten. Beliau menilai bahwa keberhasilan H8 akan menjadi dasar kuat dalam menentukan pola operasi pada pekan kedua.

Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonogroho, S.H., M.Hum. mengajak masyarakat untuk terus mendukung Operasi Zebra 2025 dengan menjaga kepatuhan dan mengutamakan keselamatan di jalan. Beliau menyampaikan apresiasi atas dedikasi jajaran yang telah bekerja selama delapan hari penuh. Korlantas Polri berkomitmen menjaga profesionalitas, kualitas pelayanan, dan stabilitas lalu lintas hingga akhir operasi.

Related Articles

Diperingati Setiap 14 Agustus, Ini Kumpulan Ucapan Selamat Hari Pramuka yang Inspiratif

Geralda Talitha

Kantongi Sertifikasi ISO 9001, PT Qudo Buana Nawakara Kini Kenalkan SILANCAR untuk Korlantas di Indo Defence 2025

Geralda Talitha

Analis Puji Langkah Humanis Kakorlantas Polri Utamakan Keselamatan Warga di Operasi Zebra 2025

Geralda Talitha

Leave a Comment