OptimisIndo.com – Di tengah arus modernisasi dan tantangan lalu lintas yang semakin kompleks, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryo Nugroho mengingatkan seluruh jajaran polisi lalu lintas (Polantas) agar tidak melupakan makna sejati dari tugas mereka. Menurutnya, menjadi anggota Polri bukanlah sekadar menjalankan rutinitas atau mengejar pangkat, tetapi merupakan bentuk pengabdian tulus untuk melayani dan melindungi masyarakat.
Dalam arahannya kepada seluruh jajaran Polantas di Indonesia, Irjen Agus mengajak anggotanya untuk melakukan refleksi diri. Ia meminta agar setiap petugas merenungkan alasan sebenarnya di balik kebanggaan mengenakan seragam kepolisian. Menurutnya, jawaban yang sejati bukanlah kekuasaan, jabatan, atau penghargaan, melainkan komitmen terhadap tiga nilai utama: niat, sikap, dan tindakan.
Irjen Agus menekankan pentingnya meluruskan niat setiap kali mengenakan seragam. Ia mengingatkan agar para anggota Polantas menjadikan tugas mereka sebagai ibadah dan bentuk kepedulian terhadap keselamatan masyarakat di jalan raya. “Menjaga setiap nyawa di jalan raya, memastikan seorang ayah pulang ke keluarganya, dan seorang anak tiba di sekolahnya dengan selamat,” ucapnya.
Ia juga menegaskan bahwa mencari keuntungan pribadi bertentangan dengan semangat pengabdian. “Ingat, setiap rupiah yang bukan hak kita adalah racun yang merusak kehormatan diri dan institusi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kakorlantas mengingatkan bahwa Polantas adalah wajah pertama Polri yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu, sikap humanis menjadi hal mutlak. Petugas diharapkan mampu memperlakukan setiap pengguna jalan sebagai saudara sendiri — dengan hormat, empati, dan kesabaran.
Ia mengimbau agar kesalahan masyarakat tidak disikapi dengan arogansi, melainkan dengan edukasi. “Saat ada kesalahan, rangkul dengan edukasi, bukan arogansi. Tunjukkan sikap sebagai pelindung yang bijaksana, bukan algojo jalanan,” ujar Irjen Agus.
Dalam pelaksanaan tugas di lapangan, Irjen Agus mendorong agar setiap anggota Polantas menjadi bagian dari solusi. Kehadiran mereka harus memberi rasa aman, bukan ketakutan. Petugas diharapkan mampu mengurai kemacetan, menolong korban kecelakaan, dan memberikan pemahaman kepada masyarakat yang belum tertib berlalu lintas.
“Jadikan setiap interaksi sebagai ladang kebaikan untuk menumbuhkan kepercayaan publik — aset paling berharga yang hanya lahir dari ketulusan,” pesannya.
Irjen Agus menutup pesannya dengan ajakan untuk menjaga makna seragam yang dikenakan setiap hari. “Mulai hari ini, mari kita buktikan bahwa seragam kita adalah simbol pertolongan, bukan sumber ketakutan,” ujarnya dengan tegas.
Melalui pesan tersebut, Kakorlantas berharap setiap Polantas terus menumbuhkan semangat pelayanan masyarakat yang berlandaskan keikhlasan dan empati. Bagi Irjen Agus, pengabdian sejati seorang anggota Polri tidak diukur dari jabatan, tetapi dari seberapa besar manfaat yang dapat diberikan kepada masyarakat.