OptimisIndo.com – Hari Pramuka diperingati setiap 14 Agustus sebagai momentum untuk mengenang lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia. Di berbagai daerah, peringatan ini identik dengan pelaksanaan upacara bendera sebagai bentuk penghormatan kepada nilai-nilai kepramukaan dan semangat kebangsaan. Agar pelaksanaannya tertib, diperlukan pemahaman yang tepat tentang susunan upacara Hari Pramuka sesuai aturan resmi.
Landasan Hukum Susunan Upacara Hari Pramuka
Pedoman pelaksanaan upacara bendera di lingkungan Gerakan Pramuka mengacu pada Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 178 Tahun 1979 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Upacara. Aturan ini memuat tata urutan kegiatan yang menjadi standar nasional dalam setiap upacara, termasuk saat peringatan Hari Pramuka.
Urutan Resmi Susunan Upacara Hari Pramuka
Berdasarkan SK Kwarnas No. 178 Tahun 1979, berikut urutan susunan upacara Hari Pramuka untuk pengibaran bendera:
- Peserta upacara disiapkan oleh Pemimpin Upacara.
- Pembina Upacara menempati posisi yang telah ditentukan.
- Peserta memberikan penghormatan kepada Pembina Upacara.
- Pemimpin Upacara melaporkan kesiapan upacara.
- Petugas pengibar bendera maju ke tiang bendera dan menyiapkan Sang Merah Putih.
- Setelah aba-aba, peserta memberi hormat saat bendera dikibarkan, biasanya diiringi lagu Indonesia Raya.
- Setelah bendera sampai di puncak, peserta kembali ke sikap tegak.
- Petugas mengikat tali bendera, mundur tiga langkah, memberi hormat, lalu kembali ke tempat.
- Mengheningkan cipta dan doa dipimpin Pembina Upacara.
- Pembacaan teks Pancasila.
- Amanat Pembina Upacara.
- Laporan penutup dari Pemimpin Upacara.
- Penghormatan akhir kepada Pembina Upacara.
- Pembina Upacara meninggalkan tempat.
- Pasukan dibubarkan.
Selain urutan tersebut, upacara sering dilengkapi dengan pembacaan Dwi Darma dan Dasa Darma Pramuka, serta menyanyikan lagu Hymne Pramuka atau Bagimu Negeri.
Hari Pramuka 2025: Tema dan Logo Resmi
Peringatan Hari Pramuka ke-64 tahun 2025 mengusung tema “Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa”. Tema ini mencerminkan komitmen Gerakan Pramuka untuk memperkuat kerja sama lintas sektor demi menjaga ketahanan nasional.
Kwartir Nasional juga merilis logo resmi peringatan tahun ini dengan kombinasi warna merah, putih, dan hitam, serta simbol tunas kelapa—ikon identitas Gerakan Pramuka. Logo ini digunakan di berbagai media publikasi dan kegiatan resmi selama rangkaian perayaan.
Makna Upacara Hari Pramuka bagi Generasi Muda
Bagi generasi muda, Hari Pramuka bukan sekadar seremoni tahunan. Upacara bendera menjadi momen meneguhkan kembali semangat disiplin, persatuan, dan pengabdian. Melalui tata urutan upacara yang tertib, nilai-nilai kepramukaan dapat terus diwariskan sekaligus membangun rasa bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Dengan memahami dan menerapkan susunan upacara Hari Pramuka secara benar, peringatan setiap 14 Agustus akan semakin bermakna—tidak hanya sebagai tradisi, tetapi juga sebagai wujud nyata komitmen terhadap penguatan karakter dan ketahanan bangsa.